#Tes Calon Koordinator FMCG
# Mengasah Sense of belonging Koordinator Salesman di distributor.
# Bagaimana mencari Koordinator FMCG yang langsung jadi?
Rekan -rekan di distributor pasti pusing bila terjadi turnover karyawan yang masive. Hal ini memang tidak bisa dihindari karena biasanya menjadi seorang salesman atau pun motoris sebagai batu loncatan ke jengjang karier berikutnya , apakah menjadi seorang koordinator maupun supervisor ( dan beberapa yang S1 bisa langsung sebagai Operasional Manager di distributor). Biasanya mereka mau bekerja apa pun sebagai salesman ( pengalaman saya ketika berkunjung ke berbagai disributor di indonesia, seorang salesman ada lulusan S1 keperawatan, Teknik, Ekonomi,dll), bila mereka cocok bisa saja menjadi kaderisasi kepercayaan mengelola cabang atau distributor tergantung tahapan training yang ia lewati di lapangan maupun induction training bersama mentornya ( di FMCG seorang supervisor harus melalui 26 modul training yang harus ia lewati ). Contohnya seperti mamahami Managemnet Distributor, memahami stok, memahami Channel jualan ( dan turunan-turunannya) sampai kepada type promosi program dan bedah teritory area, Baiklah.......... bila hal itu bisa dimengerti serjalan seiring waktu..... atau learining by doing.
Tapi bila kita mencari dadakan seorang koordinator yang langsung mengerti proses bisnis ( minimal mengetahui ratio pengeluaran dan sales), sampai bedah teritory area . Bisa langsung mengerjakan lembaran ini, makin banyak jawaban yang betul makin berkompetensi mereka menjadi seorang koordinator;
Berikut soal Ceritanya :
Beranggaplah bahwa anda adalah sebagai penguasa bernama pak Joni, yang baru membuka Depo atau distributor di area Potensial.
Ada uang , ada barang , ada gaji ada pekerjaan ! Itulah yang dipahami pak Joni, ketika ia membuka
usaha barunya sebagai Distributor Murni
yang mempunyai motoris. Pak Joni mempunyai margin dari produk-produk dari PT Asoy sebanyak 20%. PT Asoy sangat baik karena memberikan subsidy motoris ke pak Joni. Harga
satu karton untuk produk snack PT Asoy adalah adalah 100ribu/ctn. Setiap motoris bisa memuat
produknya 10 ctn . Pemberian gaji pokok
dan tunjangan untuk motoris tersebut totalnya mencapai Rp 3.500. 000. /orang /per motoris.
Ketika memulai
usahanya, pak Joni membuka lowongan
pekerjaan. Para motorispun berdatangan mendaftar
menjadi motoris di distributor pak Joni. Tidak tanggung –tanggung , setelah
pak Joni hitung-hitung, ia menerima pelamar
sejumlah 25 orang!!Dan ia terima ….jam
kerjanya 26 hari/bulan.
1. Terangkan
mengapa pak Joni mengambil keputusan
tersebut? Perhitungan untung ruginya? Buat
PT Asoy berapa ratio yang ia keluarkan kalau perharinya motoris berjualan
sesuai target.
Setelah 3 bulan berjalan……
Pak Joni
tersentak dan terkejut ternyata jumlah motorisnya sekarang sudah ada 50 orang !!! Wow ia harus segera mencari
kordinator dengan gaji & benefit Rp
4.500. 000 /perkordinator dan ia merekrut 5 orang kordinator .Setelah
memberikan gaji kepada para pekerjanya ia merenung ternyata keuntungannya
menurun.
2. Terangkan
apa yang terjadi ? Dan berapa penurunanya , bila ada?
Pak Joni nampak
stress dan galau ternyata penurunan
valuenya sama di setiap bulannya . Pak
Jonipun menaikan target sales dari 10
ctn menjadi…….. (jawab penaikan minimalnya ?) .Namun, para kordinator tidak setuju!!
Pak Joni tahu harus berbuat “sesuatu” lagi untuk
meningkatkan keuntungannya. Ia sudah
ngomong ke semua karyawannya bahwa perusahaannya benar-benar dari bisnis “di jualan
produk” dari PT Asoy . Dengan nada kesal dn penuh
stress ia pun berkata” ;
“Memang ini
Yayasan?Yang dibiayai dari donator?Memang ini perusahaan dibiayai APBD?Atau
APDN? Apakah kalian ngak kerja, masih
menerima duit hasil dari pajak-pajak orang yang kerja pergi pagi pulang
malam ? Ayo bangun? Ini hasil dari kalian sendiri!!”, begitulah katanya……ketika
kordinator motoris itu protes ketika ada
penaikan target jualannya dari 10 ctn perhari menjadi (…….) ctn perhari. Maklum
para kordinator ini dapat bonus bila motorisnya masuk target.
3. Mengapa
pak Joni menaikan target ? Berapa rupiah target yang harus ia naikan ? Supaya keuntungannya minimal “sama “sebelum ia
membentuk kordinator? Berapa target ctn yang harus ia naikan perhari kepada
motoris untuk bisa menopang gaji kordinatornya?
Pak Joni
sebagai wirausaha yang mandiri, terus
memutar otak supaya keuntungannya lebih efektif dan efisien. Apalagi ditambah istrinya sedang
sakit. Ia harus punya keuntungan yang lebih profit. Ketika ia melakukan pengawasan/kontrol secara mendadak kepada motorisnya di lapangan , Ia melihat dengan mata kepalanya
sendiri motorisnya indisipliner
, ternyata pak Joni menemukan 5 orang motorisnya menjual
produk lain bukan dari produk PT Asoy
yang mensubsidi-nya!!! Pantas Outlet Active
dan salesnya turun drastis, bonusnya menurun yang diberikan dari PT Asoy ( PT. Asoy memberikan bonus ke
pak Joni dengan target Outlet active toko…tapi ngak bilang bilang ke karyawanya
) .Padahal kalau pak Joni bertanya
kepada sang motoris, “Mengapa jualannya turun ?” Motoris sering menjawab , “ warung tutup,…. activitas
competitor gencar , jalan yang rusak
parah!”
Pak Joni langsung memecat motoris itu dan langsung
menggantikannya dengan
5 orang yang baru. Pak Joni lebih baik
merekrut orang yang fresh yang bisa dibentuk penjual handal dan jujur dan mau bekerja keras . Pikirnya,…… kalau
orang yang bagus dan jujur …kariernya akan
otomatis ke jenjang yang lebih
baik…yang akan di jadikan seorang
manager di distributornya..
4. Bagaimana
cara pak Joni bisa cepat merekrut 5 orang pengganti motoris yang indisipliner
tersebut? Yang tidak konsisten mendistribusikan produk PT Asoy ?
5. Setelah
komplit lagi motorisnya pak Joni membentuk lima kelompok besar yang masing
masing kelompok mempunyai kordinator. Berdasarkan apa ia menyusun 5 kelompok
tadi? Terangkan…..
Setelah no 5. berjalan
dgn lancar , masing-masing kordinator
bertanggung jawab dan bisa menghadle
bawahannya sendiri-sendiri .Berikut
nama kordinator dan area tanggungjawabnya :
1.
Danu,
membawahi 5 orang motoris area sekitar distributor di daerah Jakarta Pusat.
2. Dian;
membawahi 15 orang bertanggungjawab mendistribusikan produk di area Jakarta
Timur.
3. Nandi
; membawahi 10 motoris di area Jakarta Utara
4. Sandi
: membawahi 10 motoris untuk area Jakarta Barat
5.
Irwan membawahi
10 motoris untuk area Jakarta Selatan.
Hitung siapa yang ratio pengeluarannya “tertinggi” diluar biaya
overhead jarak yang berbeda-beda.( biaya bensin), bila masing masing motoris
sama achievement target masing masing menjual 12 ctn sehari? Lihat peta , daerah mana yang
seharusnya anda kembangkan?
Nandi seorang activis yang idealis , ia meminta penaikan gaji buat
motorisnya 30%. Lalu…… karena kinerja team Nandi baik-baik saja, pak Joni diam-diam mengabulkan permintaan Nandi
tadi, …menaikan gaji dan tunjangannya sebesar 30%.
Ternyata rugi, omsetnya tetap!! Namun Biaya overhead jadi tinggi!
Setelah ia konsultasi dengan ahli bisnis , ia harus mengurangi orang. Sang ahli
bisnis mengatakan pihak frontliner
atau jajaran depan yang menghasilkan sales harus di perbanyak, justru
team supportinglah yang harus di kurangi. Apa yang di lakukan kamu bila kamu
sebagai Pak Joni ?Terangkan alasannya!