1#10 Kesukaran utama mendaptarkan BPJS Mandiri via Online Kolektif
#Semoga ke depan lebih ringkas dan gampang. daftar BPJS
Bulan Mei 2016 adalah bulan “berkah” karena saya
harus menganjurkan sekitar 260 + 92 = 352 orang di project motoris yang baru direkrut ( tugas mengantarkan barang ke toko toko dan mempunyai batas waktu, /projek) untuk mengikuti BPJS. Memang motoris tersebut tersebar se-antero Nasional .Untuk memastikan saja bahwa mereka harus ikut BPJS. Uangnya untuk BPJS sudah diberikan sesuai surat Surat Edaran . Nah sekarang saya ingin tahu apakah mereka sudah masuk BPJS atau belum ( tapi kalau yang baru lulus sekolahmah sepertinya belum masuk BPJS).
Saya pun menelpon pihak BPJS bagaimana supaya saya bisa membantu memasukan 352 orang atau minimal mengetahui apakah mereka sudah masuk BPJS. Dan munculah ide cek dan membantu daftarkan via Online.
Ada distributor yang
mengganggap motoris ini adalah karyawan lepas /freelance seperti dianggap “pegawai toko” pekerja
individual yang bekerja sekehendak hati asal bisa mendistribusikan barang saja.
Yang terakhir ini lah yang mempuat saya pening , project motoris yang tidak
dianggap distributor ( karena project “kan bisa di bubarkan kalau projectnya selesai,’ katanya). Namun
yang namanya kepala project berpikir juga bagaimana motoris ini mempunyai BPJS
mandiri atau individual yang tersebar di berbagai belahan Nasional?
Management
pun sudah mensubsidy biaya BPJS mandiri via penambahan biaya operasional dan e-mail
e-mail telah “gigaung”kan ke belahan nasional supaya mereka mempunya BPJS.
Setelah Biaya subsidy BPJS itu di berikan di bulan Mei , dan setelah di traking d di bulan Juni
hasilnya ternyata hanya sekitar 20% mereka yang punya BPJS baik dari perusahaan
terdahulunya ( melanjutkan ), maupun yang sudah di daftarkan oleh
distributornya ( ini yang bagus), namun sisanya? Belum punya.
“Mengapa tidak di kolektifkan saja di kumpul data –data nya di sini dan bantu entry satu satu,” kata si Bos Enteng. ( Hah ? Untuk ratusan orang mendaftarkan pekerja mandiri secara Online?)
Saya pun membuat form dan merekap
persyaratan BPJS yang bisa dibuka di internet seperti, kartu keluarga, no KTP, e-mails,, biar di kolektif saya membantu mendaptarkannya
Dua mingguan data pun sudah kumplit seperti
permintaaan yang sudah di list tinggal di daftarkan di online BPJS.
1. .
Kartu Keluarga tidak "ditemukan"
Ini kendala yang clasik “mereka” kadang sudah salah di pengisian no Kartu keluarga
( kelihatannya ini adalah pasworld pertama bila ini tidak dimasukan proses
tidak bisa dilanjutkan), contoh angka 7 di report nya 1, jelas pengkolektif
pendaftaran online sudah stuck di sini ,ngak bisa ngapa ngapain lagi hanya
individual tersebutlah yang tahu..
di tulis ; " Nomber Kartu keluarga tidak ditemukan, Registrasi tidak di lanjutkan"--yah ngisi kartu keluarga saja sudah salah...atau ada ngak sih kartu keluarga palsu?
1. 2. Lebih aneh dari kejadian no 1” -permasalahan
ke- 2 adalah : "Dalam Kartu Keluarga tidak ada nama si” individual” yang mau kita didaftarkan
tersebut!! Padahal kartu keluarganya si
“individual sendiri yang mengirimkan kepada kita ? Ketika kita sudah memasukan no KK, à Ada tulisan No kartu keluarga anda tidak di
temukan.
Memang harus dari kesadaran
individual sendiri yang harus mendaftarkan dirinya sendiri, kita ngak mungkin mengira ngira siapa nama asli di kartu keluarganya....
3. Bila
no KK sudah sesuai di masukan ke dalam
system , namun bila di dalam KK itu ada
yang menjadi anggota keluarga yang
masuk BPJS, pendaftaran Online akan menolak” juga justru si individual harus
datang sendiri ke kantor BPJS terdekat à ada tulisan : “Terdapat anggota keluarga yang
telah mendaftar di BPJS a/n “Individual” silahkan datang ke kantor cabang BPJS
kesehatan terdekat untuk proses selanjutnya. Yang mau membantu mendaftarkan
online pun bengong Cuma sampai disini …hanya si individual yang tahu darimana
anggota keluarganya itu mendaftar atau terdaftar di BPJS..
4. Semua
anggota keluarga
harus di daftarkan
BPJS; Ketika no kartu KK sudah bisa masuk ke sistem online BPJS dan ada keterangan sbb bila ada anggota keluarga
yang belum masuk BPJS ; “Wajib mengikutsertakan anggota keluarga a/n “Individual” karna hubungan keluarga sebagai
anak”, Nah loh…gimana lagi ini.?? Sang
Admin stuck juga di sini. Kalau diteruskan sama admin jangan-jangan
bisa salah mengisi nama istri dan anaknya” kan jadi berabe…mendingan si individual yang
datang sendiri …ke kantor BPJS
5.
Harus ada identitas Istri & foto Istri : Ini di luar dugaan juga ternyata harus ada
poto istri dan identitas istri ( kalau
si individual sudah berumah tangga),? Istri yang mana yang mau di daftarkan
?Kalau salah ketik kan bisa rame sang
admin menulis nama dan identitas sang
istri “ si individual”.
lupa sang admin meminta foto istri --dikira
daftarkan BPJS hanya poto si individualnya saja ..kalau secara online
6. Harus
ada identitas anak & Foto Anak; Diluar
dugaan juga poto anak yang mau di daftarkan juga diminta bila sang Admin anak lagi ke “si individual l” makin lama
juga kan prosesnya, emang lebih enak daftar sendiri kali yah ….kesadaran
sendiri….
1. 7 Harus ada Foto ; Harus ada poto yang mau di
daftarkan , kalau kolektif kadang poto yang di kirimkan mencapai lebih 50 Kb
sehingga sulit di upload,( dan kirim potonya ada yang ngasal poto gaya, poto di
kendaraan ,) tambah sulit aja …
8..
Faskes (fasilitas kesehatan) yang di ajukan tidak sesuai dengan yang ada di
Daftar BPJS Kesehatan: Inilah
kesukaran pendaftaran BPJS Online bila dikerjakan dengan cara menyuruh orang , apalagi orang yang baik hati , yang
mau mengerjakan itu tinggal di pulau
yang berbeda.
Ketika keinginannya ingin fasilitas kesehatan
puskesmas daerah Bumi Sehat , ketika di
online nya tidak tersedia….yang tersedia hanya ada di list BPJS tersebut…… jadi
bagusnya memang si individual sendiri yang harus milih yang mana fasilitas
kesehatan yang dekat dengan rumahnya atau yang sesuai dengan hati nurani anak
dan istrinya.
9.Ada
juga alasan faskes yang di tuju sudah “cocok” namun Faskes yang di tuju penuh atau overload (>5000 Jiwa sudah terdaftar di Faskes tsb). bila kejadiannya “super mulus “membantu orang
yang mau didaftarkan online BPJS dan kita pun kepentok dengan fasilitas
kesehatan yang dipilihnya yang sudah penuh. Kita pun tidak tahu harus
menggantikan ke mana? Karena yang tau si
Individual sendirikan: yang harus tahu daerahnya.
Kalau nebak-nebak jangan jangan bisa salah-
malah tambah jauh, Jadi memang harus daftar dengan kesadaran sendiri,,dech.di sini
di tuliskan ;
“FTKP yang di pilihtelah memiliki jumlah peserta lebih dari 5000
jiwa untuk selanjutnya disarankan memillih FTPK terdekat lainnya” kalau di
daftarin sama orang apalagi yang beda area….mana tahu…??.
10. Rekening wajib mempunyai
(Mandiri/BRI/BNI/BTN) ;
Ini
pilihan mandatory/wajib lainnya si
“Individual” harus mempunyai salah satu rekening Bank ini , BNI , BRI, BTN,
Mandiri , sebenarnya hal ini sudah di infokan namun ternyata 50% dari yang mau
didaftarkan tidak punya rekening bank ini.
Sang Admin melongo kalau mau berbaik
hati mendaftarkan BPJS mandiri/atau individual terhadap pekerja lepas....
Datanglah tante Moniq yang centil dan genit, "pada ngerjain apa?"
"Mendaftarkan kolektif BPJS Mandiri Individul" kataku lelah
"Duh kok rumit yah mengapa ngak kaya Oriflame aja sih ?, Uplinenya bisa mendaftarkan downline atau member baru , via gadget dan langsung ada pemberitahuan ke orang yang bersangkutan bahwa ia sudah didaftarkan? tinggal dia klik link langsung deh konfirm ikut daftar. Ringkas kan?"
Semua bengong
Semoga kedepan lebih terus progresif untuk mempermudah pendaftarannya , termasuk ada sms blast bagi yang nunggak bayar ( supaya tidak kisruh pas ada "kejadian"), ada paket pembayaran family yang lebih murah bagi pekerja lepas/mandiri ( individual). Adanya paket coorporate ( supaya ngak dobel dobel bayarnya, biasanya coorporate punya lebih dari satu asuransi) ,BPJS premium ( bagi yang mau nambah cicilan bagi pekerja), bagi yang sudah membayar rutinpun ngak perlu nyesal bayar BPJS meski tahunan ngak ngeckalim (karena tidak sakit dan selalu sehat walafiat Percayalah itu membantu yang lain juga ( ibadah) lihatlah rumah sakit /puskesmas penuh terus kan? dan banyak orang orang tua yang tidak bekerja dan sakit sakitan? Giliran usia produktif yang membantu mereka....dengan membayar BPJS...Gotong Royong..