Saya mau usaha dibidang distribusi ? Apa saja yang harus dipersiapkan ?
Pernah ada yang menyampaikan pertanyaan seperti ini ?
“Pak , saya mau jadi distributor? Caranya Bagaimana?”
“Pak, ada rekanan aku dokter , dia mau jadi distributor , apa saja yang
harus di siapkan?”
“Pak temen saya ini baru pensiun uangnya Milyaran ia mau jadi
distributor bisa langsung jadi kan?”
Ujung -ujungnya ada perkataan :
“Bapak aja yang ngelola”……(((
Sayangnya………. kita tidak bisa seperti Duo
Damsel pahlawan dari Legion of Super Herois, yang bisa mereplikasikan diri dan
bisa mengerjakan berbagai hal , jadi kita hanya bisa (kalau bisa) –focus di
suatu hal. Minimal bisa menerangkan ( syukur syukur ) jadi konsultannya memberikan
anjuran 6 basic ini, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika
distributor sudah berjalan…
Berbagai
teory dan buku sudah banyak mengenai bisnis yang mau berkecimpung di ranah distributor
tapi secara aplikasi dan naluri dari salesman ( atau orang yang belasan tahun
bisnis bersama distributor), merasakan 6
hal ini yang paling penting bila mau
jadi distributor :
1.
Ada yang
berpengalaman sebagai “SALES” di distributor.
![]() |
from: www.freepik.com |
Lebih baik ( kalau bisa
) karyawan yang berpengalaman kerja di distrbutor tersebut ada dari seorang ,
motoris trus ke salesman, ke supervisor ke manager…dan dipercaya sebagai
Operational manager distributor ataupun wakil president disana ( biasanya yahh
president yah ownernya juga)
Intinya harus ada orang
yang punya insight/pengalaman/naluri bisnis/ distribusi dan dagang di
lingkungan management distributor ( atau bisa juga mengajak orang prinsipal
FMCG untuk mengelola, dan ini trik banyak kejadian oleh beberapa owner
distributor).
Banyak juga kejadian
orang yang “pintar” kalau di distributor
bisa saja dikalahkan oleh seorang motoris ( karena ia lebih tahu
celah/pengalaman/kondisi area), sehingga rentan banget bisa fraud, tagihan palsu ,pengiriman fiktif,
dan hal hal lain yang tidak diinginkan dan hal itu biasanya bisa juga
diantisipasi atau cepat tercium dengan
orang yang sudah berpengalaman di industri sales-makanya perlu ada orang yang
berpengalaman di sales.
Biasanya dari distributor yang pernah mengalami
kerugian , biasanya ada “permainan” dari pegawai gudang, admin sistem dan
pengiriman ( sedikit dari salesman), triangle itulah yang harus extra kontrol
oleh owner.
2.
Finance.
picture from www.free-management-ebook.com |
Klise yah dimana mana
ujungnya duit?--) namun punya tabungan/materi/duit atau apapun itu yang bisa di
sebut jaminan, memang harus ada ( kalau ngak ada bagaimana bisa dapat barang
dari pabrik?)
Keuangan yang kuat (
atau seni ngelola keuangan yang kuat), menjadikan distributor kuat juga, karena ia bisa bekerja same dengan prinsipal-bank-dan toko, untuk memutar
uang , sekaligus beberapa prinsipal juga meminta ada sistim bank garansi untuk
distributor baru. ( biasanya sekian persen dari omzet potensial yang bisa
distributor raih di area itu)
Adanya ilmu Distributor
financing tiapa tiap principal wajib di pelajari ( biasanya bekerja dengan
bank-bank tertentu pula) pelajari sistim pola pembayaran, finalty, keuntungan
dan masih banyak lagi….
3.
People
Management.
Distributor harus
membentuk struktur organisasi yang
lengkap dulu ( tidak ada orang yang bisa mereplikakan diri ‘kan), Siapa saja
team Gudang, siapa saja team penjualan, siapa saja team keuangan, fakturis,
debtcolector .dst . Kalau perlu usulan ke prinsipal sudah ada struktur
organisasi ini untuk mempermudah komunikasi dan cara kerja.
Contohnya : Ada barang
yang ke kirim ke distributor sore hari, invoice harus di proses, ehh Ownernya
sedang wisata ke luar negri Bagaimana nih pembayarannya, telpon Owner?Mungkin
dia sedang enjoys sampai tlp ngak diangakat? Jdi team Financelah yang bisa
antisipasi hal ini supaya barang bisa di bongkar dan cepat di delivery ke toko,
bukankah makin cepat di delivery makin cepat untungnya juga?
Juga harus dipikirkan
juga mengenai people management ini seperti motivate,
train, empower, reward, educate & attact ( tapi seperti ini biasanya
sudah dipikirkan oleh team prinsipal untuk team sales-nya tinggal menunggu
schedulenya saja dari prinsipal). Namun untuk devisi yang lain Gudang?Admin? sesekali juga
perlu di traktir…Admin lebih krusial bila admin tersebut khusus di dedikasikan
untuk system laporan prinsipal…( kalau promo tidak di info bagaimana? Apakah bisa
di claim?atau tidak terpakai?sayang banget budget promo tidak terpakai….
4.
Mempunyai Infrastruktur.
Namanya juga
distributor harus mendistribusikan barang serata mungkin, jadi mempunyai armada mobil pengangkut baik
yang ukurannya gede ( untuk supermarket,
grosir, dll). Maupun mobil kecil seperi L-300 untuk pengiriaman ke jalan jalan
kecil ( contohnya tuh jalan utama-jendral sudirman di kota Purwakarta tidak boleh ada truk yang
masuk, jadi mobil mobil armada kecil yang bisa nembus pertokoan yang ada di
sana), distributor yang bagus juga mempunyai mempunyai tosa roda tiga untuk
area yang terpencil bahkan seorang motoris yang memakai sadle bag untuk gang
gang kecil. Motoris ini justru hal yang penting sebagai pencipta demand produk
produk di pedalaman ( ke toko-toko kecil), sehingga toko-toko kecil tersebut akan mengorder
ke toko-toko besar ( atau supermarket). Jadi Motoris juga ada sebagai fungsi
marketing untuk meningkatkan brand awarenenss produk itu sendiri di area
garapan distributor.
5.
Operasional.
all free-download.com |
Distributor harus bisa menjalankan kegiatan operasional hariannya, mulai meminta forcasting ( yang pakai system sampai permintaan manual barang ) , cara mendeliver , bisa melakukan kesinergisan barang terdistribusi ( bukan nge’drop di satu toko saja, namanya juga distributor bukan logistik provider), jadi harus bisa melakukan jalannya operasional mengenai : permintaan, pengiriman, bisa melakukan eksekusi promosi, eksekusi project, mengelola team ( jangan ada yang vacant melulu ntar omzet ngak masuk target lagi..), mengelola data pelanggan , maupun salesman ( penggajian, reward, dll,), intinya bisa menjalankan operasional sesuai dengan SOP kebijakan dan stategy dari PT Prinsipal dan itu harus di dukung oleh : kantor yang bersih, ruang para salesman, ruang training, ruang canvas, ruang motoris, gudang yang memadai, ruang untuk produk yang sudah di buka( unit), ruang badstok, ruang untuk para admin dan fakturis ( bahaya kalau faktur tercecer ke mana mana), sehingga mempunyai konsep 3T, tepat waktu, tepat jumlah, tepat outlet, Intinya semua ini menjamu pelangggan supaya mudah mendapatkan produk dimana saja , kapan saja dengan harga yang sudah disepakati.
6. .
Teritory
area.
Biasanya distributor di
surat perjanjiannya ( dan sudah punya legal juga yah) sudah ada daftar tertulis untuk area
distribusinya, misal disatu kabupaten atau
satu kecamatan ( deponya). Dan distributor harus tau untuk penggarapan untuk
mencapai efektive dan efisiennya disuatu area yang di garap apakah memakai
konsep teritory area atau Block selling ( nah kalau ini tanya ke orang sales pasti tahu ), sehingga bisa didapat pengiriman
yang merata sehingga margin distributorpun tinggi.
Dalam
teritory area yang baik memungkinkan salesman mengunjungi pelangggan lebih
banyak, menghindari overlap kunjungan sehingga meningkatkan pelayanan pelanggan
lebih baik, serta bagi sang supervisor memudahkan evaluasi kinerja salesman.
Dasar pertimbanagan tertitory area ini pada
produk FMCG adalah jumlah penduduk ( density /kerapatan jumlah penduduk),
sumber daya ekonomi daearah tersebut, jumlah pelanggan ( atau toko) , potensial
pemakaian produk bahkan bisa juga sampai kepada hitungan weighted dan numeric distributor (
nah loh apalagi ?) , makanya orang “sales” harus ada di bidang penjualan di
industri apapun manapun apalagi yang
pernah di FMCG, barang harus ada sampai di
setiap tikungan jalan..)