Strategy lain untuk mencari pekerjaan. Apa itu
?
Penahkah Anda di tag di facebook atau media sosial
lainya oleh seseorang ,”Buka lowongan
pekerjaan tidak di sana di perusahaan kamu ??,” Atau di Whatapps oleh seorang teman,”Bro gue cari kerjaan ada........ kerjaan ngak,di
sana ?”
Problemnya bila ia menginginkan langsung menduduki tahap manager, wuh… tahu sendiri harus memenuhi beberapa tahap seleksi mulai
psikotes, interview dan kesehatan, belum lagi masa percobaan bisa enam bulan
sampai satu tahun di tambah lagi kalau di dunia sales harus pernah coba di berbagai area. Bahkan perusahaan perusahaan “inti” dan “terfavorit” mencari di Outsourcing-nya dulu, karyawan yang terlihat struggle dan berprestasi…baru di jadikan karyawan tetap…jadi istilahnya harus sabar
dulu……
Namun
kelihatannya fenomena sekarang dalam hal mencari pekerjaan bisa berbeda di bandingkan Zaman dulu. Zaman sekarang kelihatannya calon pencari pekerjaan harus sering melihat atau jalan jalan ke pabrikan atau kawasan industry…di area-area yang sudah di “segmentasikan”
oleh pemerintah daerah setempat . Contohnya kawasan BIC purwarta, KIC Kerawang, cikarang
sampai dengan Bekasi lanjut ke gunung putri, setelah lebaran saya lihat di sana
banyak sekali pabrik pabrik membuka lowongan dengan menggunakan spanduk dan
tertulis jelas posisi kosong yang harus segera diisi. Bahkan sampai ada embel
embel “Tidak Dipungut Biaya Apa pun”.
Saya menemukan lebih dari 3 pabrikan yang membuka lowongan setelah
lebaran. Kata temen saya sih hal itu terjadi karena biasanya pemerintah
daerah atau bupatinya menganjurkan
pabrikan atau perusahaan-perusahaan-bisa menerima dulu “masyarakat asli daerah
setempat untuk menjadi karyawan”. Masuk logika sih,- hal itu kan bisa memotong
uang operasional seperti kosan dan transportasi sehingga gaji yang diterima “terasa
lebih besar” karena tidak digunakan buat kos atau transportasi sehingga pasti uang gaji tersebut bisa digunakan perputaran ekonomi di daerah
tersebut (padahal siapapun pekerjanya kan kalau kos disana ..perputaran uang dan
belanjanya pasti terbanyak di daerah
tersebut seperti makan, minum, pergi ke
toko, ke mall). Katanya lagi permasalahannya memang di situ juga , bila
memaksakan penduduk daerah itu yang kerja disana biasanya tidak ada *daya juang tinggi atau malah ia
menyebutnya “malas”. Nah itu mungkin peran trainer dan training perusahaan
internal untuk bisa seleksi dan memotivasi supaya lebih productive dan tidak “malas”.
Masuk keperusahaan swasta mungkin jadi opsi ke dua setelah “pekerjaan idamanya” tidak
ia capai. Padahal di perusahaan mana pun tidak akan menerima orang yang malas ,
karena malas dan teledor bisa saja penyebab meruginya suatu perusahaan dan berdampak kepada
semua keluarga karyawan. Contohnya, bila pabrik itu tutup dikarenakan team salesnya malas jualan atau karena orang
produksi gagal membuat bahan (jadi
perusahaan rugi besar),bisa juga terjadi karena orang finance-
nya salah dalam mengatur keluar masuk neraca keuangan. Semua hal itu dibutuhkan calon karyawan yang mempunyai
daya juang tinggi , tidak malas dan ulet…yang sesuai dengan divisi berdasarkan hasil psikotes, bakat,
kompetensi dan induksi ilmu tertentu sesuai bidangnya kepada para-calon karyawan supaya
perusahaan bisa terus berjalan atau istilahnya kontinuitas.
Kembali
ke strategi mencari pekerjaan, asalnya saya mengira pekerjaan pekerjaan yang di
tempel di spanduk-spanduk pabrikan atau perusahaan-perusahaan di kawasan industry
itu, berkisar jenis pekerjaannya untuk sang operator
atau supervisor , namun setelah saya
selidiki dan turun dari kendaraan ternyata Head
Of atau Kepala Devisi-pun dicantumkan disana, Hal ini menggeser praduga
juga dikalangan executive bahwa pekejaaan yang lebih bagus hanya bisa di
carikan oleh “job hunter” ( suatu PT atau
badan usaha yang selalu menawarkan pekerjaaan yang biasanya “katanya “ lebih
bagus di perusahaan yang ia tempati sekarang .)
Jadi
Intusi dan stategy mencari pekerjaan sudah mulai bergeser ke arah lain ,ke arah
bidikan ke kawasan industry yang ada di
kabupaten kabupaten ( namun “terlalu” juga yah bila di satu kabupaten tidak ada
area industry)…..dengan cara mencari informasi dari teman yang berbeda kabupaten
atau supaya lebih meyakinkan diri sendiri : cari waktu untuk jalan jalan sendiri ke area
kekawasan di mana pabrikan atau PT itu berada….
Bantu share...ig:redi_story
Tidak ada komentar:
Posting Komentar