Senin, 12 September 2016

Strategy lain untuk mencari pekerjaan. Apa itu ?

Strategy lain untuk mencari pekerjaan. Apa itu ?

Penahkah Anda  di tag di facebook atau media sosial lainya  oleh seseorang  ,”Buka lowongan pekerjaan tidak di sana  di perusahaan kamu ??,” Atau di Whatapps oleh seorang teman,”Bro gue cari kerjaan ada........ kerjaan ngak,di sana ?”
Problemnya bila ia menginginkan langsung menduduki  tahap manager, wuh… tahu sendiri harus memenuhi beberapa tahap seleksi mulai psikotes, interview dan kesehatan, belum lagi masa percobaan bisa enam bulan sampai satu tahun di tambah lagi kalau di dunia sales harus pernah coba di berbagai area. Bahkan perusahaan perusahaan “inti” dan “terfavorit” mencari di Outsourcing-nya  dulu, karyawan yang terlihat  struggle dan berprestasi…baru di jadikan karyawan tetap…jadi istilahnya harus sabar dulu……
                Namun kelihatannya fenomena sekarang dalam hal mencari pekerjaan bisa berbeda di bandingkan  Zaman dulu.   Zaman sekarang kelihatannya calon pencari pekerjaan harus sering melihat atau  jalan jalan ke pabrikan atau kawasan industry…di area-area yang sudah di “segmentasikan” oleh pemerintah daerah setempat . Contohnya kawasan BIC purwarta, KIC Kerawang, cikarang sampai dengan Bekasi lanjut ke gunung putri, setelah lebaran saya lihat di sana banyak sekali pabrik pabrik membuka lowongan dengan menggunakan spanduk dan tertulis jelas posisi kosong yang harus segera diisi. Bahkan sampai ada embel embel “Tidak Dipungut Biaya Apa pun”.




               Saya menemukan lebih dari 3 pabrikan yang membuka lowongan setelah lebaran. Kata temen saya sih hal itu terjadi  karena biasanya pemerintah daerah atau bupatinya  menganjurkan pabrikan atau perusahaan-perusahaan-bisa menerima dulu “masyarakat asli daerah setempat untuk menjadi karyawan”.  Masuk logika sih,- hal itu kan bisa memotong uang operasional seperti kosan dan transportasi sehingga gaji yang diterima “terasa lebih besar”  karena tidak digunakan buat kos atau transportasi  sehingga pasti uang gaji tersebut  bisa digunakan perputaran ekonomi di daerah tersebut (padahal siapapun pekerjanya kan kalau kos disana ..perputaran uang dan belanjanya pasti  terbanyak di daerah tersebut  seperti makan, minum, pergi ke toko, ke mall). Katanya lagi permasalahannya memang di situ juga , bila memaksakan penduduk daerah itu yang kerja disana biasanya  tidak ada *daya juang tinggi atau malah ia menyebutnya “malas”. Nah itu mungkin peran trainer dan training perusahaan internal untuk bisa seleksi dan memotivasi supaya lebih productive dan tidak “malas”. Masuk keperusahaan swasta mungkin jadi opsi ke dua setelah “pekerjaan idamanya” tidak ia capai. Padahal di perusahaan mana pun tidak akan menerima orang yang malas , karena malas dan teledor bisa saja penyebab meruginya suatu  perusahaan dan berdampak kepada semua keluarga karyawan. Contohnya,  bila pabrik itu tutup dikarenakan  team salesnya malas jualan atau karena orang produksi  gagal membuat bahan (jadi perusahaan rugi besar),bisa juga terjadi karena  orang finance- nya salah dalam mengatur keluar masuk neraca keuangan. Semua  hal itu  dibutuhkan calon karyawan   yang mempunyai daya juang tinggi , tidak malas dan ulet…yang sesuai dengan divisi berdasarkan  hasil psikotes,   bakat, kompetensi dan induksi ilmu tertentu sesuai bidangnya kepada para-calon karyawan supaya perusahaan bisa terus berjalan atau istilahnya kontinuitas. 

                Kembali ke strategi mencari pekerjaan, asalnya saya mengira pekerjaan pekerjaan yang di tempel di spanduk-spanduk pabrikan atau perusahaan-perusahaan di kawasan industry itu, berkisar jenis pekerjaannya untuk sang operator atau supervisor , namun setelah saya selidiki dan turun dari kendaraan ternyata Head Of atau Kepala Devisi-pun dicantumkan disana,  Hal ini menggeser praduga juga dikalangan executive  bahwa pekejaaan yang lebih bagus hanya bisa di carikan oleh “job hunter” ( suatu PT atau badan usaha yang selalu menawarkan pekerjaaan yang biasanya “katanya “ lebih bagus di perusahaan yang ia tempati sekarang .)







                Jadi Intusi dan stategy mencari pekerjaan sudah mulai bergeser ke arah lain ,ke arah bidikan ke kawasan  industry yang ada di kabupaten kabupaten ( namun “terlalu” juga yah bila di satu kabupaten tidak ada area industry)…..dengan cara mencari informasi dari teman yang berbeda kabupaten atau supaya lebih meyakinkan diri sendiri : cari waktu untuk jalan jalan sendiri ke area kekawasan di mana pabrikan atau PT itu berada….



Bantu share...ig:redi_story

Tidak ada komentar:

Posting Komentar